Minggu, 29 Januari 2017

Kebohongan : Sejarah yang Tidak Bisa Hilang

Sejarah dunia adalah sejarah penderitaan. Apakah tanpa penderitaan dunia tidak akan pernah lahir? (Soe Hok Gie)
Kebohongan adalah suatu pendapat atau argumen atau suatu apapun yang keluar dari diri manusia, dan hal itu merupakan hal yang tidak benar dan disampaikan secara sadar serta terus menerus. Kebohongan dalam prinsip khalayak dianggap sesuatu yang tidak benar dan kebanyakan tidak diterima dalam seluruh perasaan atau tubuh manusia yang lainnya. Apabila kebohongan tersebut dilakukan untuk menutupi kesalahan lebih sering disebut dengan munafik.

Kemunafikan atau yang lebih sering disebut dengan hipokrisi adalah hal-hal yang sangat lumrah dilakukan oleh semua orang. Banyak pula yang berusaha menolak sebuah hipokrisi dalam dirinya, namun tidak pernah bisa. Karena menurut saya pada dasarnya sekecil apapun sebuah kebohongan itu pernah dilakukan oleh semua manusia. Bahkan saat manusia-manusia itu masih balita.

Sejarah peradaban manusia dimulai dari kebohongan-kebohongan. Nabi Adam AS diawal penciptaannya berjanji kepada Tuhan bahwa tidak akan makan buah Khuldi. Namun Dia mengingkari, dia membohongi janjinya. Kelalilam Nazi pada saat itu adalah kelaliman dalam bentuk kebohongan yang sangat besar. Adolf Hitler pimpinan Nazi saat itu melakukan kebohongan ras, dia menganggap ras Jerman bermata biru berambut pirang adalah ras yang paling mulia. Sehingga dia melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap ras selain ras tersebut.

Konflik yang terjadi di dunia sangat jelas mengandung sebuah kebohongan-kebongan yang mutlak. Di Indonesia konflik peperangan yang terjadi dengan Belanda merupakan kebohongan besar yang dibuat oleh negara pimpinan Ratu Wilhelmina tersebut. Belanda membuat dongeng-dongen pelepap rakyat Indonesia. Hingga Indonesia merdekapun tidak bisa terlepas dari konflik berlatar belakang kebohongan. pemberontakan Madiun Affair adalah awal kebohongan terbesar yang ada dalam tubuh negeri ini. Kebohongan yang awalnya diciptakan untuk melumpuhkan kekuatan pemerintah saat itu ditumbangkan oleh kebohongan yang lainnya. Kebohongan demi kebohongan bergantian memorak-porandakan kepercayaan manusia.

Dalam era dimana teknologi berkuasa saat ini pun, kebohongan masih menjadi dasar argumentasi setiap individu. Bahkan manusia bisa melakukan kebohongan-kebohongan dengan memanfaatkan teknologi saat ini. Mereka (manusia-manusia) itu dengan leluasanya mengoyak keyakinan individu saat ini. Menyebarkan seruan-seruan kebencian, melantangkan suara-suara kemunafikan, dan menutupi setiap keburukan mereka dengan senyum manis penuh dusta.
Kebohongan adalah sebuah penderitaan yang dimana para manusia tidak bisa lepas daripadanya. Meskipun sejarah berkata tidak (bahkan itu merupakan kebohongan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar